jika waktu dapat kembali berlalu, ingin aku membuang masalalu yang tak pernah bisa hilang, yang hanya membuat diri ini terbelenggu oleh waktu. jika sang senja merupakan sang mentari, yang selalu bersinar dengan terang dan memberikan warna kehidupan yang indah untuk orang yang ku cintai. andai saja aku bisa memberikan itu, untuk yang ku cintai, tapi aku bukan lah orang yang memberikan warna kehidupan untuknya. jika aku bukan lah kabut hitam yang datang ketika hujan untuknya dan jika aku bukanlah air yang menetes begitu deras yang datang dari atas langit untuk menyejukannya.
sungguh diri merasa ingin berteriak agar dya tahu cahaya kehidupan disini selalu ada untuknya memberikan warna-warna yang indah untuk setiap harinya. andai dya tahu itu..
hati ini ingin berteriak memanggil namanya agar dya menoleh ke arahku, tapi aku tak bisa, mulut ini teras terkunci dengan rapat ketika aku ingin memanggil namanya, apa yang salah dalam diriku ?
ingin ku putar waktu agar aku tak pernah mengenalnya,agar aku tak pernah merasakan rasa sakit ini, tak pernah melakukan pengharapan ini.
jika hati ini meronta karena merindukannya, andai sang senja tak pernah meninggalkan hari, mungkin aku tak akan pernah sendiri menghadapi keruhnya sungai, menerima basahnya cucuran air hujan. aku ingin cahaya dan warna ini tak redup karena hujan, tak hilang karena kabut, aku ingin cahaya ini bersinar menyinari orang yang aku sayangi. terkadang aku sadar kalau semua itu hanya mimpi yang tak akan pernah terwujud dengan sempurna, mimpi yah itu hanya mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
kini harapan itu akan tetap menjadi harapan, karena sang senja tetap lah sang senja bukan sang mentari, seperti halnya rembulan di temani bintang kini sang senja sudah ada yang menemani.. aku tak bisa lagi mengharapkan semua ini kembali seprti dulu tak ada lagi harapan hanya mimpi dalam kegelapan yang ada saat ini.. aku tak ingin menoleh lagi padamu, berikan diri ini kesempatan untuk tak lagi menoleh padamu..
jika hati ini meronta karena merindukannya, andai sang senja tak pernah meninggalkan hari, mungkin aku tak akan pernah sendiri menghadapi keruhnya sungai, menerima basahnya cucuran air hujan. aku ingin cahaya dan warna ini tak redup karena hujan, tak hilang karena kabut, aku ingin cahaya ini bersinar menyinari orang yang aku sayangi. terkadang aku sadar kalau semua itu hanya mimpi yang tak akan pernah terwujud dengan sempurna, mimpi yah itu hanya mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
kini harapan itu akan tetap menjadi harapan, karena sang senja tetap lah sang senja bukan sang mentari, seperti halnya rembulan di temani bintang kini sang senja sudah ada yang menemani.. aku tak bisa lagi mengharapkan semua ini kembali seprti dulu tak ada lagi harapan hanya mimpi dalam kegelapan yang ada saat ini.. aku tak ingin menoleh lagi padamu, berikan diri ini kesempatan untuk tak lagi menoleh padamu..
0 komentar:
Posting Komentar