Kamis, 17 Oktober 2013

kumpulan puisi ku


 pelangi

betapa indahnya pelangi diatas sana
setelah angin, setelah hujan maka pelangi itu ada
indah, begitu indah pelangi itu jikaku melihatnya
sungguh tenang menjadi indah setelah badai usai
akan aku menjadi indah setelah langit mendung ? 
sungguh aku ingin seindah pelangi
memberikan warna yang indah, memberikan ketenangan 
meski tidak setelah rasa sakit ada
tapi aku ingin ada selama yang kamu inginkan.
indahnya pelangi itu 
akan kah aku dapat memberikan warna yang indah seperti pelangi itu?
tak pernah aku bayangkan untuk menjadi hal yang indah 
setelah rasa sakit itu ada, tapi memberi warna untuk meraka.

rasa

ada rasa yang terlupakan dalam sebuah kenyataan
ada hirauan yang disembunyikan dalam sebuah keadaan.. 
ada sebuah rindu yang terlupakan karena kasih sayang
ada sebuah cinta yang terhilangkan karena keterpaksaan 
disini semua terasa semu dengan keadaan yang begitu sulit
disini yah memang disini kegelapan itu di mulai
kegelapan yang berakhir dengan cahaya lembayung yang indah
memang tak begitu terang tapi cahaya itu dapat menuntunku dengan sabar
aku terasa begitu yakin meski dengan cahaya yang begitu remang
ada kebingungan yang membuatku tersandung 
meski luka hanya bisa tersenyum..  
mengahadapi kegelisahan dunia yang fana.. 
 rindu penusuk

aku tak bisa berjalan dalam kesunyian,,
sungguh aku merasa takut dengan kesunyian ini,,
rindu ini semakin merebah membuatku terus berlari,,
hujan yang menemaniku terus berlari seolah memberi semangat kepada hidupku untuk terus berlari menghindari rasa rindu yang terus menusuk..
rindu ini menyiksaku Tuhan.. 
ada apa dengan rindu ini ?? 
tahukah dia kalau aku lelah terus berlari menghindari rindu yang diperuntukan untuknya ?? 
kini hujan tak lagi menemaniku tetapi sang mentari lah yang menemaniku dengan hangatnya..
aku sudah tak bisa lagi berlari, kaki ini ingin berhenti tapi aku takut rindu itu akan menusukku lebih dalam.. 
Tuhan rasa rindu seperti apa ini ?? 
mengapa rindu ini seolah ingin ku mati ?? 
ku lelah, ku ingin berhenti saat ini Tuhan..
akan ku serahkan tubuh ini tercabik-cabik oleh rasa rindu itu.. 


 Debu Jalanan 

aku ingin berlari menuju angan yang kau tuju
aku ingin mencari hal apa yang kau suka 
aku ingin sekali memberitahu semua orang kalau aku mencintaimu, tapi itu tak akan terjadi
bayangan dan hanya emosi yang tak terungkap 
semua terasa aneh, bingung dan hanya amarah yang terpendam
aku ingin berteriak....
ku ingin mengungkapkan amarahku 
tapi aku tak bisa, hak apa aku ??
siapa diriku??
hanya serpihan debu jalanan yang mengharapkan bisa terbang diatas seperti angin.
lancang, mungkin itu yang orang katakan padaku
tak sopan, tak tahu diri, dan akan banyak cacian yang ku terima
ingin ku berkata pada diriku sendiri 
"sadarlah dirimu bukan lah putri, kamu hanyalah debu jalanan yang berharap bisa dicintai oleh seorang pangeran. bermimpilan, hanya mimpi dan bayangan semu yang ada... bukan kenyataan yang terjadi"


Rindu 

rindu ini terus bertambah hari demi hari
terkadang aku kesal terhadapmu
mengapa kamu hadir dalam hidupku 
bila akhirnya luka yang kamu berikan..
ketika kamu menghilang aku seakan tenggelam 
dalam lautan rasa hampa..
mencintaimu begitu banyak hal yang aku rasakan
tapi...
tak ada satu hal pun yang bisa membuat diri ini berhenti mencintaimu ?? 
rasa sakit ini...
lelah ini.. 
dan air mata ini tak bisa membuatku berhenti mencintaimu
meski kamu tak sadar itu..


kebahagiaan kamu

aku hanya bisa bersembunyi di balik belukar
ku dapat melihat kebahagiaan terpancar dari matamu
aku tak bisa menampakkan diri di depanmu 
dan membuat kebahagiaanmu hancur
biarkan hati ini yang merasakan sakit
asalakan jangan hatimu yang terluka..
aku hanya akan menjadi tongkat untukmu
tongkat yang akan membantumu berjalan dan berdiri ketika kamu terjatuh 
andai kamu tahu aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri 
entah hal apa yang membuatku seperti ini
tapi sungguh aku mencintaimu..
aku hanya wanita biasa 
yang hanya memiliki cinta yang tulus untukmu
hingga nanti keadaan yang membuatku menhilang darimu..


https://www.facebook.com/dha.For.Ikma?ref=tn_tnmn#!/

0 komentar:

Posting Komentar